Blog Utama

Abege Labil

Abcdefg! Sehat guys? Agaknya gue yang gak sehat yaa. Sebelumnya gue udah nulis panjang banget, udah gue post dan ngabisin banyak waktu. Tap...

Selasa, 08 November 2016

Aku tak ingin lepas dari hidupmu walau hanya sedetik saja

Kutelan semua omong kosong soal cinta, kutelan pula asumsi publik tentang siapa kita yang katanya dekat padahal tak sedikitpun kurasakan bahkan dalam waktu yang cukup lama. Yang kutau, kau adalah manusia sempurna yang sering kulukiskan dalam imajinasiku. Kedekatan kita hanya cukup sebatas dekat, tak kurang ataupun lebih. Aku tak pernah berharap kau akan menyatakan cinta padaku dan menjadi milikku. Aku tak pernah bermimpi menjadi seseorang yang begitu kau butuhkan, meskipun pernah sesekali melintas di kepalaku.

Begitu banyak waktu yang kita habiskan bersama, membaca buku, menonton film, menulis, atau sekedar jalan-jalan. Kekagumanku padamu berubah, dan aku mulai menyadari ada rasa yang lain. Yang selalu kuhindari. Ya, aku mulai mencintaimu. Kukendalikan diriku sebaik mungkin, menahan semua egoku demi logika. Logika yang selalu berkata belum waktunya, logika yang menahan perasaanku dengan baik, logika yang selalu berpikir bahwa belum tentu kau juga sama gilanya seperti diriku. Kalau kau tau, sangat sulit menjaga semua rasa kagum rasa suka rasa sayang rasa nyaman yang hampir meledak kalau kau dekat-dekat denganku. Tapi kau sudah tau bukan? Kau tau aku mencintaimu meskipun bungkam, dan kaupun sama bungkamnya.

Tidak ada yang pasti tentang dirimu, tak pasti kau anggap apa sesungguhnya aku ini. Aku terlanjur senang menyimpan rasa ini sendirian, terlanjur mencintaimu diam-diam. Tak ingin lagi memulai suatu hubungan baru, tak ingin pula berkomitmen denganmu karena logika. Sampai kasihan pada perasaan karena menginginkan dirimu. Aku tak menyadari betapa bodohnya diriku karena satu persatu mawar telah kau berikan padaku tanpa kupikirkan apa maknanya. Yang kutau itu untukku dan dari seseorang yang kucintai diam-diam. Tak pernah aku menunggumu, tak sekalipun. Tidak juga aku berharap kau akan segera menyatakan sesuatu padaku dan gelisah karena takut kau akan meninggalkanku begitu saja bersama impian yang telah kurangkai sejak pertama berjumpa denganmu. Karena aku tak pernah meragukanmu meskipun kau bungkam dan akupun sama saja, menahan perasaanku sampai bengkak ini hati.

Tak ada mendung tak ada angin, kau dengan sifat mengejutkanmu memutuskan ketidakpastian kita. Atau mungkin telah lama kau rencanakan dan aku yang tidak kunjung paham. Semua rasaku yang terkubur dalam-dalam dan ego yang tertahan nyatanya sia-sia. Kau dan aku rupanya berpihak pada perasaan ketimbang logika. Seketika suasana berubah, ego yang kupenjarakan kini benar-benar telah meledak. Seperti berteriak-teriak memanggil namamu, karna kuingin kamu saja. Luka yang mengambang di udara benar-benar telah menumpahkan semua kekesalanya. Benar-benar semacam kejutan, tak rugi aku menjadi bodoh dengan bersikap tak sewajarnya karena pada akhirnya cintaku yang tersembunyi menampakkan dirinya. Semua rasa tertahan perlahan mulai terlepas, tanpa batas dan jarak, tanpa logika kalau kau dan aku hanya sebatas teman. Bukan, kau bukan teman sembarang teman lagi. Kau, manusia yang ada dalam khayalanku adalah milikku, milikku saja. Dan aku begitu mencintaimu.

Lebih tepatnya jatuh cinta lagi, jatuh cinta yang berbeda, jatuh cinta yang tak ada batasan, yang tak lagi memikirkan apa kaupun sama gilanya seperti diriku. Karena kau dan aku memang sama saja. Kau ada disetiap detik hidupku, pagi, siang, sore, bahkan ketika aku terlelap. Aku mencintai segala detail dalam hidupmu. Teramat ingin menghabiskan akhir pekan bersamamu, atau bahkan setiap hari bersamamu. Kau membuatku ketergantungan sampai enggan jauh-jauh darimu. Dan aku yakin, rasa sayangmu lebih dari mawar yang kau beri padaku tempo hari.

-JustAnImagination

Tidak ada komentar:

Posting Komentar